Tuesday, September 22, 2009

Strasbourg, kota persimpangan

Sebelumnya saya ucapkan Selamat Idul Fitri, semoga kedamaian ada di sekeliling kita.
 
When: September 19-20, 2009
Where: Ibis Centre Gare, no fancy hotel lah but clean and near train station (note: no fridge inside the room)
Price: 84 euro/day including breakfast
Transportation: TGV - 2.15 hours

Wiken kemarin kita berada di Strasbourg, ibukota wilayah Alsace. Sejak dari jaman dahulu, Strasbourg merupakan kota yang strategis dilihat dari segi geografis, kebudayaan dan sejarahnya. Nama Strasbourg sendiri merupakan varian dari bahasa jerman die Burg (kota benteng) dan die Straße (di simpang jalan), yg artinya kira2 kota benteng di persimpangan.  Di persimpangan jalan sungai dari utara ke selatan dan jalan darat dari barat ke timur, Strasbourg merupakan titik temu antara Eropa utara dan Eropa selatan. Maka tidak heranlah kalau kota Strasbourg merupakan salah satu ibukota Uni Eropa dan tempat parlemen Uni Eropa.

Hari sabtu itu kita janjian dengan teman saya, Poppy & keluarga, yg hijrah dari Paris ke Alsace 2  tahun lalu. Mereka menjadi guide kita seharian. Pertama-tama kita ke Palais (istana) de Rohan, kita cuma melihat apartemennya Pangeran sekaligus bishop Arman Gaston Maximilien de Rohan aja. Apartemennya sering digunakan utk menjamu orang2 penting: raja Louis XV, Napoleon Bonaparte dan raja Charles X. Bahkan baru2 ini (april 2009), presiden Obama dijamu di sini.

palais de rohan

Setelah itu kita lanjut naik kapal keliling kanal l'Ill, dari daerah La petite France sampai ke daerah parlemen Uni Eropa. La petite France, cantik sekali daerahnya, dikelilingi kanal dan banyak terdapat rumah2 seperti ini:

maisons à strasbourg

Bangunan yg paling terkenal di Strasbourg sudah tentu Katedral Notre dame de Strasbourg, yg terbuat dari batu pasir dari daerah Vosges. Oleh karena itu karakteristik façade katedral ini memiliki warna merah tanah.

ND de strasbourg

Hari minggu, kita sempatkan pergi ke musium Alsace yg memiliki koleksi barang-barang peralatan khas daerah Alsace. Célia senang sekali karena bisa lihat mesin menggulung benang, seperti di cerita putri tidur (maklum lah anak-anak, referensinya ke buku cerita). Kemudian sambil menunggu kereta pulang jam 5 sore, kita mengelilingi kanal Ill dengan jalan kaki, dari Place de la République sampai ke stasiun kereta. Wiken yg menyenangkan: kotanya cantik, udaranya cerah dan makanannya enak. Kita pasti kembali lagi.

strasbourg

Keterangan foto:
Atas dari kiri: pemandangan Gare de Strasbourg (stasiun kereta) dari kamar hotel kita, gedung Hak asasi manusia (Uni Eropa), Ponts (jembatan) couverts.
Tengah kiri: patung Kléber di place Kléber, Katedral de Strasbourg, kapal pesiar di daerah La Petite France, Flammekueche, makanan khas Alsace yg berbentuk seperti pizza.
Bawah kiri: Célia asik mendengarkan audio guide, Laëtitia anaknya Poppy yg dengan baik hati bermain dengan Célia, Klop deh Laëtitia seneng ngegendong dan Célia demen digendong, Cindera khas Alsace burung bangau, jajanan khas setempat pretzel (hati2 ya keselek seperti Bush nanti).

No comments: