Journées du Patrimoine

Tgl 20 dan 21 september merupakan Journées du patrimoine (Heritage days). Pada kesempatan ini, puluhan ribu bangunan di seluruh kota perancis, membuka pintu mereka lebar2 untuk umum. Baik instansi pemerintah maupun swasta, spt istana Elysées tempat tinggal presiden, kantor2 kementrian, musium, sekolah, bank bahkan toko perhiasan, menjadi sasaran rasa keingintahuan pengunjung.

Di wiken yg cerah tsb, kita (baca ibu mentri kesejahteraan dan pariwisata) putuskan utk mengunjungi l'Hôtel des Invalides aka Les Invalides (ngga tau tuh di perancis, semua bangunan ditambahin hôtel, spt hôtel de ville (mayor's house) dan ngga ada hubungannya sama hotel). Les Invalides dibangun di thn 1670 atas perintah raja Louis XIV untuk dijadikan rumah sakit dan rumah peristirahatan bagi para veteran perang. Kompleks bangunan ini kemudian berkembang menjadi musium angkatan bersenjata (Musée de l'Armée), gereja St. Louis yg terkenal dg kubah emasnya dan tempat bersemayam para pahlawan Perancis. Yang paling terkenal adalah Napoléon Bonaparte yg dipindahkan ke Les Invalides dari tempat pengasingannya di St. Hélène.

Setelah menjenguk om Napoléon, kita teruskan dg mengagumi koleksi senjata dan perlengkapan perang jaman dahulu di Musée de l'Armée. Kita sempat terkesimak ketika melihat baju perang (armour) untuk ukuran anak2. Ternyata itu baju perangnya Louis XIII kecil, ngga ngebayang deh gimana dia bisa support baju yg berat itu. Kita juga lihat ada canon yg penuh dengan ukiran (ngga ada kerjaan yah artis yg ngukir peralatan perang) yg unik salah satunya pasangan yg tengah berpelukan. Sore harinya kita habiskan utk main2 di lapangan place des Invalides yg sangat luas.

Hari kedua, kita berniat utk mengunjungi Opéra Garnier. Namun amat sangat disayangkan, antrian yg panjang mematahkan semangat kita. Memang di kebanyakan instansi, spt istana Elysées dan kantor2 kementrian, antrian yg panjang merupakan pemandangan yg biasa. Ada yg rela antri berjam2 demi mengintip istana presiden. Kalo kita.... uh males deh. Akhirnya kita putuskan utk jalan kaki menuju musium Louvre sambil melewati place Vendôme dan jardins des Tuileries (taman). Place Vendôme berada didaerah chic di paris yg merupakan daerah belanja dg butik2 yg super duper mahal dan terkenal. Di Place (lapangan) Vendôme sendiri, ada hotel Ritz, berbagai butik perhiasan spt Chanel, Van Cleef & Arpels, Cartier, Chaumet, Bulgari, Dior, Chopard..... udah ah ntar sakit hati ha ha ha ha. Oh ya ditengah2 lapangan place Vendôme, berdiri Napoléon's column untuk memperingati kemenangan Perancis pada perang Austerlitz di thn 1805.

Kemudian kita menuju taman Jardins des Tuileries. Di sana kita ngeliat org yg kencingnya jauuuuuh deh he he he. Saya sempet kasih goûter (snack) utk Célia, main2 bola dan liat bebek2 dan ikan di salah satu kolam di sana. Taman ini ngga enaknya banyak pasir dan rumputnya ngga boleh diinjak.

Akhirnya kita menuju ke musium Louvre yg bersebelahan dg taman Tuileries ini. Di sana kita bisa main2 di taman yg berumput di depan musium. Setelah agak sorean kita beranjak ke metro Palais Royal Musée du Louvre. Marilah kita pulang ceritanya.